Jika kita ingin membahas sistem pendidikan terbaik di dunia, maka negara Finlandia sering menjadi buah bibir. Negara ini telah mencatatkan pencapaian luar biasa dalam dunia pendidikan. Menurut survei internasional, seperti PISA (Programme for International Student Assessment), siswa di Finlandia menunjukkan tingkat literasi, sains, dan matematika di atas rata-rata. Jadi, apa sebenarnya yang membuat sistem pendidikan di Finlandia begitu istimewa dan berbeda dengan negara yang lainnya?. Lalu, dampak positif apa yang dapat kita ambil untuk diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia? Mari kita simak bahasannya.
Finlandia : Fokus pada Keseimbangan, Bukan Persaingan
Salah satu prinsip pendidikan di Finlandia adalah mengutamakan keseimbangan dan kesetaraan. Di Finlandia, tidak ada sekolah yang dianggap “lebih unggul” atau “kurang baik.” Semua sekolah dikelola dengan standar yang sama. Sekolah memandang siswa tanpa membedakan latar belakang sosial ekonomi, sehingga semua mendapatkan peluang pendidikan yang setara.
Selain itu, siswa tidak dibebani dengan tekanan kompetisi yang berlebihan. Tidak ada ujian nasional berulang, dan sistem peringkat antar sekolah tidak diterapkan. Sebaliknya, evaluasi lebih difokuskan pada perkembangan individu siswa, yang membantu mereka belajar sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Finlandia: Guru yang Berkualitas Tinggi
Guru di Finlandia dianggap sebagai salah satu profesi paling bergengsi dan dihargai lebih. Untuk menjadi guru, seseorang harus menyelesaikan terlebih dahulu pendidikan hingga tingkat master, dengan pelatihan mendalam tentang pedagogi (prinsip metode pengajaran) dan pengembangan anak. Selain itu, guru diberikan kewenangan yang besar dalam menyusun kurikulum dan metode pengajaran, sehingga mereka bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
Finlandia: Siswa belajar dengan nyaman
Sistem pendidikan di Finlandia sangat memperhatikan kenyamanan siswa. Jam sekolah lebih pendek dibandingkan negara lain, dan sedikitnya jumlah pekerjaan rumah yang diberikan. Tujuannya adalah memberikan waktu bagi anak-anak untuk mengeksplorasi minat mereka, bermain, dan beristirahat.
Selain itu, hubungan antara guru dan siswa dibangun di atas kepercayaan. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, tetapi juga sebagai mentor yang mendukung perkembangan emosional dan intelektual siswa.
Finlandia: Mendorong Kolaborasi daripada Kompetisi
Dalam kelas, siswa diajarkan untuk bekerja sama daripada bersaing dengan sesama temannya. Lingkungan pembelajaran yang inklusif memastikan setiap anak merasa didukung, terlepas dari kecepatan belajarnya yang pastinya setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Metode ini menciptakan suasana yang lebih harmonis dan mengurangi tingkat siswa.
Hal positif apa yang bisa jadi pelajaran untuk Indonesia sistem pendidikan di Indonesia?
Pertama, Indonesia dapat mengambil banyak pelajaran dari sistem pendidikan Finlandia. Pertama, pentingnya pemerataan kualitas pendidikan. Fokus tidak hanya pada sekolah-sekolah unggulan di kota besar, tetapi juga peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
Kedua, Indonesia dapat memprioritaskan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan yang terus berkelanjutan. Memberikan ruang kepada guru untuk berinovasi dalam metode pengajaran yang disesuaikan, juga meningkatkan efektivitas pembelajaran. didalam maupun luar kelas
Ketiga, sistem evaluasi pendidikan perlu lebih menekankan pada perkembangan individu siswa, bukan hanya angka-angka nilai dalam hasil ujian. Ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung kreativitas siswa untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa sistem pendidikan Finlandia menunjukkan pendidikan yang efektif tidak selalu membutuhkan kompetisi yang ketat atau kurikulum yang padat. Sebaliknya, fokus pada kualitas, kesetaraan, dan kesejahteraan siswa adalah kunci keberhasilan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, negara lain, termasuk Indonesia, dapat membangun sistem pendidikan yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga individu yang sejahtera dan bahagia. Tentunya adopsi sistem pendidikan ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan setiap sekolah dan evaluasi yang terus berkelanjutan, sehingga dampak positifnya akan semakin dirasakan oleh sekolah, guru, siswa maupun orangtua